Bagi sebagian orang, nama Nurdin Abdullah (50) terasa asing. Padahal sosok bupati satu ini luar biasa. Ia sukses memimpin Bantaeng, Sulawesi Selatan, setelah mengalahkan pasangan-pasangan yang diusung parpol-parpol besar. Nurdin yang berpasangan dengan Asli Mustadjab, diusung PKS, PBB, PKB, PPNUI, PNBK, Patriot, PIB, PSI, dan Partai Merdeka. Secara matematis, total suara partai-partai tersebut hanya memiliki 18 persen suara. (Foto: http://www.bantaengkab.go.id)
---------------
Sepak-terjang Bupati Bantaeng (3):
Raih 50 Penghargaan dan Jadi Capres Alternatif
Triono Wahyu Sudibyo - detikNews
Kamis, 20/02/2014
http://news.detik.com/read/2014/02/20/114129/2503158/10/sisi-politik-nurdin-jadi-bupati-setelah-kalahkan-pasangan-parpol-besar?n992204fksberitadsfdsf
Jakarta - Bagi sebagian orang, nama Nurdin Abdullah (50) terasa asing. Padahal sosok bupati satu ini luar biasa. Ia sukses memimpin Bantaeng, Sulawesi Selatan, setelah mengalahkan pasangan-pasangan yang diusung parpol-parpol besar.
Berdasarkan data yang dikumpulkan detikcom, dalam pilkada 2009 silam, Nurdin berpasangan dengan Asli Mustadjab. Keduanya diusung PKS, PBB, PKB, PPNUI, PNBK, Patriot, PIB, PSI, dan Partai Merdeka. Secara matematis, total suara partai-partai tersebut hanya memiliki 18 persen suara.
Musuh Nurdin Abdullah-Asli Mustadjab bukan orang sembarangan. Ada pasangan Arfandy Idris-Irvandy Langgara dari Partai Golkar, serta pasangan Syahlan Solthan-Samhi Muawan Djamal (PAN dan PDIP). Dukungan politik lawan sangat kuat.
Usai pencoblosan 25 Juni 2009, pasangan yang bertagline 'Nurani' itu ternyata menang telak. Perolehan suaranya mencapai 46 persen. Pasangan Syahlan-Samhi mendapatkan 19 persen, sedangkan Arfandy-Irvandy hanya mendapatkan 14 persen.
Nurdin kemudian melepas jabatannya sebagai Presiden Direktur PT Maruki Internasional Indonesia, dan sebagai pengajar di Unhas (Universitas Hasanuddin, Makassar). Lulusan Universitas Kyushu Jepang ini fokus membenahi daerahnya. Berkat tangan dinginnya, daerah 'pinggiran' di Sulawesi Selatan ini meraih beragam penghargaan. Termasuk 4 piala Adipura berturut-turut. Padahal sebelumnya piala itu hanya impian.
Saat ini, Nurdin yang bergelar profesor Ilmu Kehutanan masih memimpin Bantaeng. Ia berpasangan dengan HM Yasin dan terpilih lagi pada pilkada kedua 2013 lalu. Sejauh ini, ia meraih 50 penghargaan dalam berbagai bidang.
Nurdin dimasukkan dalam 19 tokoh alternatif menurut Komunike Bangsa Peduli Indonesia (KBPI) yang digagas pengusaha senior Sofjan Wanandi. Ia disebut sebagai figur capres alternatif. Sejajar dengan tokoh bereputasi seperti Jusuf Kalla, Khofifah Indar Parawansa, Chairul Tanjung, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
jadikan saja ekonomi bantaeng seperti singapur..nggak usah jadi menteri atau presiden..seorang bupati yg menjadikan bantaeng setara dengan singapur saja itu lebih luar biasa..
BalasHapus